Jumat, 10 April 2020

Sinopsis 02 (Ibadah Perlu Ilmu)

Judul Buku: Ya Ikhwani Apakah Kita Termasuk Golongan Ahli Firdaus?
Penulis : Abu Wildan Muda 


01. Ikhlas/Murni
Semua yang akan kita lakukan akan dimintai tanggung jawabnya yang hasilnya jawabannya benar atau salah, diterima atau ditolak sehingga berakibat pahala atau dosa dan berujung kita masuk kedalam surga atau neraka-Nya.

"..., janganlah engkau melakukan sesuatu tanpa pengetahuan tentangnya karna pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai tanggung jawab." (Q.S. Al Isra/17:36).

Semua hal ada ilmunya:
- mau membuat sesuatu harus menggunakan gambar kerja
- pergi ke suatu tempat menggunakan kompas atau goggle map
- membuat makanan harus membaca tata caranya
- mengajar sekolah harus mengikuti silabus
- belajar al quran, hadist perlu berguru dll

Begitu juga dalam hal hidup harus mengetahui ilmunya. Apa gunanya kita hidup telah kita bahas di sinopsis sebelumnya

"Tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (Q. S. Az Zariyat/51:56).

Lalu berikutnya bagaimana cara beribadah yang benar, karena kita perlu ilmunya tidak asal saja beribadah atau ikut-ikutan orang saja. Karena bukannya kita mendapat pahala tetapi mendapat dosa karena ibadah tidak sesuai dengan keinginan Sang Pencipta. 

"Sesungguhnya sebenar-benarnya berita adalah kitabullah (Al Qur'an) dan sebaik-baik adalah petunjuk Nabi Muhammad shalalahu alaihi wasalam (Al Hadis), seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan dalam agama, setiap yang diada-adakan dalam agama  dalah bidah, dan semua bid'ah itu sesat dan semua yang sesat ada didalam neraka   " (H. R. Muslim No. 868, juga diriwayatkan Abu Daud, an Nasai, at Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Abu Yala, dari Abdullah bin Mas'ud).

Kalimat ini sering kita dengar dari 'ulama pada awal khutbahnya sehingga dikenal dengan Khutbatul Hajjah 

02. Syarat Ibadah
Semua yang ada di dunia ini ada syarat dan ketentuan berlaku begitupun di dalam beribada. Syeh Dr. Fauzan Saleh dalam bukunya bid'ah macam dan pengertiannya:
Bahwasanya penemuan terbagi dua yakni muamalah (hubungan sosialisasi antar manusia) dan ibadah (hubungan dengan Sang Pencipta dalam hal peribadatan:

1. Muamalah : semua hukum awalnya mubah  kecuali yang dilarang
    Contohnya semua makanan halal kecuali yang dilarang dalam 

"Diharamkan bagimu (memakan)bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama lain selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkan binatng buas, kecuali yang sempat kamu sembelihnyadan (diharamkan bagimu) yag disembelih untuk berhala...." (Q.S. Al Maidah/5:3)

2. Ibadah : semua hukum awalnya haram kecuali yang diperintah 
   Contohnya semua yang kita lakukan hanya untuk kepada Allah tidak kepada : matahari, bulan, bintang, gunung, atasan dll 


"Tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (Q. S. Az Zariyat/51:56).

03. Preseden/Uswatun
Ibadah juga selain dari ada tuntunan dari al Qur'an kita ketahui bersama bahwa detailnya dibahas di dalam al Hadist juga dari perkataan, perbuatan, tingkah laku, yang dilarang, yang didiamkan, yang dianjurkan Nabiullah Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam

"Sebaik kurun/zaman adalah kurun/zamanku(sahabat), lalu setelah itu (thabi'in), lalu setelah itu (thabi'it thabi'in)" (H.R. Bukhari No. 2652 & 6429 dan Muslim No,2533).

Hal yang dilakukan sahabat radhiallahu anhum :
  - Abu Bakar radhiallahu anhu membuat khilafah
  - Umar bin Khatab radhiallahu anhu membuat terawih berjamaah
  - Usman bin Affan radhiallahu anhu membuat 2 kali adzan jumat
  - BIlal bin Rabah radhiallahu anhu shalat sunah wudhu

Hal yang dilakukan thabi'in:
  - Imam-imam seperti Hanafi, Maliki, Syafe'i & Hambali yang membuat kitab yang akhirnya menjadikan mazhab yang dibaca di seluruh dunia hingga hari ini. 

Hal yang dilakukan thabi'it thabi'in:
  - Imam-imam seperti Bukhari, Muslim, at Tirmidzi, an Nasai, Ahmad, Abu Daud dll  yang membuat kitab yang akhirnya menjadikan hadist yang dibaca di sleuruh dunia hingga hari ini. 

04. Preseden Buruk
contoh-contoh atau perbuatan yang baik dalam hal ibadah belum tentu baik di mata Allah
- orang-orang shalih sebelum Nabi Nuh alaihi salam diutus dibuat menjadi patung-patung besar.

"Dan mereka berkata, jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan lupa Suwa', Yagus, Ya'uq dan Nasr ." (Q. S. Nuh/71:23).


- patung sapi yang dibuat oleh Samiri di zaman Nabi Musa alaihi salam


"Kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa". (Q. S. Thaha/20: 88)

- patung orang-orang saleh Latta, Uzza Manah di zaman Nabi Muhammad shalallahu alaihi salam


"Maka apakah patut kamu (hai orang-orang yang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza. Dan Mannah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)". (Q. S. An Najm/53: 19-20)


contoh lain 
- seperti penambahan yel-yel tambahan umroh di zaman Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam
- sholat sunah setelah subuh
- sholat birrul waladain
- sholat polygami
Sehingga akan banyak lagi perkara-perkara baru dibidang ibadah yang akan berkembang bila kita seenaknya membuat-buat ibadah, menganggap itu sesuatu yang baik. Padahal ibadahnya sebenarnya harus baik dimata Allah bukan dimata Allah.

Wallahu 'alam bishshawab.          









































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bukti-bukti kehebatan Al Qur'an

Judul Buku: Ya Ikhwani Apakah Kita Termasuk Golongan Ahli Firdaus? Penulis : Abu Wildan Muda   01. Bukti-bukti kehebatan A...